PROPOSAL PENELITIAN
METODE RISET
JUDUL : PENGARUH PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN
TEMA : MENGANALISIS PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Di era globalisasi ini iklim di dunia perdagangan
semakin ketat. Dengan masuknya berbagai perusahaan-perusahaan asing.
Mengakibatkan persaingan yang sangat ketat dan juga berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen. Kepuasan itu sendiri adalah kepuasan atau ketidak puasan
terhadap suatu produk atau jasa yang diterima oleh konsumen itu sendiri.
Pelayanan juga mempengaruhi tingkat kepuasan
konsumen/pelanggan dengan cara memberikan pelayannan yanng memuaskan. Dengan
itu perlu kita menganalisis terhadap kualitas pelayanan yang berpengaruh kepada
satu tujuan yaitu kepuasan pelanggan/konsumen itu sendiri. Menurut Zeithaml
et al (1990:19) menyatakan bahwa: “service quality as perceived by
customers, can be defined as the extent of discrepancy between customers expectation
or desires and their perception”
Dapat dijelaskan bahwa, kualitas pelayanan
merupakan persepsi dari para pelanggan, sehingga kualitas pelayanan dapat
didefinisikan sebagai ketidaksesuaian antara apa yang menjadi harapan atau
keinginan dari para pelanggan terhadap apa yang menjadi persepsi dari para
pelanggan itu sendiri,
Dan juga Menurut Reichheld dan Sasser (1990),
loyalitas pelanggan memiliki korelasi yang positif dengan performa bisnis
(Beerli dkk, 2004)
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat di diketahui atau dirumuskan, yaitu:
Bagaimana pengaruh pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.
TUJUAN
Berdasarkan latar belakang dan rumussan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
Menganalisis pengaruh pelayanan terhadap kepuasan konsumen/pelanggan
BAB 2
LANDASAN
TEORI
Menurut Zeithaml et al (1990:49) menyatakan bahwa ada lima kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan dalam menyampaikan pelayanan, yaitu:
1.
The discrepancy between costumers expectation and management perception
of those exceptation
2.
The discripancy between management perception of costumers exceptation
and service quality specifitation
3.
The discrepancy between service quality specification and actual service
delivery
4.
The discrepancy between actual service delivery and what is comunicated
to customers about it
5.
Linked customers perceived quality shortfalls to these 4 gaps in the
form of a conceptual model of service quality.
Menurut Zithaml et al (1990:24-6) menyatakan bahwa intrumen untuk mengukur persepsi pelanggan tentang kualitas dari suatu pelayanan mempergunakan lima dimensi dalam mengukur kualitas pelayanan, antara lain:
1.
Tangibles merupakan penampilan fisik dari fasilitas, peralatan,
personil, dan bahan baku komunikasi
2.
Reliability merupakan kemampuan untuk melaksanakan pelayanan yang dijanjikan
dan diberikan dengan teliti
3.
Resvonsiveness merupakan kesedian untuk membantu pelanggan dan
menyediakan pelayanan dengan cepat
4.
Assurance merupakan pengetahuan dan kemampuan untuk memberikan jaminan
dan kepercayaan
5.
Empathy merupakan kepedulian, perusahaan memberikan perhatian yang
berbeda kepada pelanggannya
2.1. KEPUASAN PELANGGAN
Menurut supranto (1997:223) menyatakan bahwa: kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang dirasakan dengan harapannya, jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan yang diinginkan. Apabila kinerja berada di bawah harapan maka pelanggan akan kecewa, namun bila kinerja melebihi harapan pelanggan merasa sangat puas.
2.2. KERANGKA PEMIKIRAN
Berkaitan dengan tujuan penelitian, variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas atau independent variable yang disimbulkan dengan X adalah kualitas pelayanan yang terdiri dari: tangibles(X1), Reliability (X2), Responsiveness (X3), Assurance (X4), empathy (X5). Sedangkan variabel yang terikat/tidak bebas atau dependent variabel disimbulkan dengan Y yaitu kepuasan pelanggan.
2.3. HIPOTESIS DAN ASUMSI
Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian dan teori dasar maka hipotesis dan asumsi yang diajukan adalah sebagai berikut:
H.1. Diduga variabel Tangibles memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan konsumen dengan asumsi variabel Reliability,
Responsiveness, Assurance, dan Empathy cateris paribus
H.2. Diduga variable Reliability memilki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan asumsi variabel
Tangibles, Responsiveness, Assurance, dan Empathy cateris paribus
H.3. Diduga variable Responsiveness memiliki pengaruh
yan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan asumsi variabel Tangible,
Reliability, Assurance, dan Empathy cateris paribus
H.4. Diduga variabel Assurance memiliki pengaruh
yang signifikan terhada kepuasan pelanggan dengan asumsi variabel Tangibles,
Reliability, Responsiveness, Empathy cateris paribus
H.5. Diduga variabel Empathy memiiki pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan asumsi variabel Tangibles,
Reliability, Responsiveness dan Assurance cateris paribus
BAB
3
METODE
PENELITIAN
3.1. SUMBER DATAPenelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berdasarkan teknik pengumpulan data dan informasi, dalam penelitian ini menggunakan dua macam data yaitu data primer dan data sekunder, data primer di peroleh melalui survei (Zithaml et al (19990:19) dan Supranto (1997:223). Alasan memilih teknik survei adalah keterbatasan waktu dan biaya, dan karakteristik responden sesuai dengan permasalahan penelitian.
3.2. METODE ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda. Model analisis regresi liner berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Adapun model analisis yang dimaksud adalah (Sugiyono, 2005:211):

Dimana
Y = kepuasan pelanggan
α = konstanta

X1 = Tangibles
X2 = Reliability
X3 = Responsiveness
X4 = Assurznce
X5 = Empathy
Sebelum model regresi ini digunakan untuk menguji hipotesis, maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian asumsi klasik yang meliputi :
- Uji multikolenearitas,
- Uji autokorelasi,
- Uji heterokedastisitas
- Uji normalitas
Agar hasil perhitungan dapat
diinterpretasikan dengan efisien dan akurat. Pengujian asumsi klasik yang
dilakukan yaitu
1. Uji multikolineritas
Uji multikolinearitas
ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya kemiripan anar variabel independen
pada model regresi.
Model regresi yang baik
adalah tidak terjadinya korelasi diantara variabel bebas atau tidak terjadi
multikolineritas.
Model regresi yang
memiliki nilai variance inflation factor (VIF) tidak lebih 10 dan mempunyai
angka tolerance tidak kurang dari 0,1 berarti bebas dari multikolinearitas
(Nugroho:2005:58)
2. Uji Autokorelasi
Uji Auto korelasi
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda ada korelsi
antara variabel pengganggu (et). Pada periode tertentu dengan variabel
pengganggu periode sebelumnya (et-1)
3. Uji heteroskedastisitas
Hiteroskedastisitass
menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan yang lain
atau gambaran hubungna antara nilai yang diprediksi dengan studentized delete
residual nilai tersebut
4. Uji Normalitas
Uji normalitas
bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan
dalam penelitian berdistribusi normal ataukah tidak
Analisis regresi berganda dan pengujian
hipotesis diatas diolah dengan program komputer spss (statistical product and
service solution) for windows versi 13.0.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL
PENELITIAN
4.1.1. Uji
asumsi klasik
Agar hasil analisis regresi akurat maka terlebih dahulu dilakukan pengujian
asumsi klasik, yaitu:
1) Uji multikolinearitas
Model
regresi yang baik adalah tidak terjadinya korelasi diantara variabel bebas atau
tidak terjadi multikolinearitas.
Tabel 4.1
Nilai VIF dan angka tolerance
Variabel bebas
|
VIF
|
Angka tolerance
|
Tangibles
|
1,171
|
0,854
|
Realibility
|
1,115
|
0,897
|
Responsiveness
|
1,253
|
0,798
|
Assurance
|
1,393
|
0,718
|
emphaty
|
1,207
|
0,829
|
Sumber :
lampiran 1
2) Uji Auto korelasi
Model regresi yang bebas dari
autokorelasi dapat dilihat dari nilai durbin-watson yang diinterpretasikan
sebagai berikut:
<1,10
adalah ada autokorelasi
1,10-1,54
adalah tidak ada autokorelasi
2,46-2,90
adalah tidak ada kesimpulan
>2,91
adalah ada autokorelasi
Hasil penelitian yang ditunjukan dalam lampiran 1
menunjukan nilai durbin-watson sebesar 2,016.
3) Uji heteroskedastisitas
Model regresi
yang bebas dari heteroskedasitas dapat dilihat dari ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatter plot serta titik-titik yang menyebar diatas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y. Jika titik pada scaterr plot membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit)maka telah
terjadi heteroskedasitas.
4) Uji normalitas
Normalitas
data dapat dilihat melalui sebaran titik residual yang berada di sekitar garis
normal dari grafik normality probability plot.
4.1.2 UJI
HIPOTESIS
Dengan membandingkan tingkat signifikan masing-masing variabel. Sedangkan untuk
mengetahui variabel bebas secara simultan mempengaruhi variabel terikat
dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi variabel bebas secara
simultan (sig.F) dengan taraf nyata α=5% dan dalam bebas (sif.T) dengan taraf
nyata α=5%. Jika sig.t < α=5% maka Ho ditolak atau Hi diterima dan dapat
dilihat dalam tabel 4.2 dibawah ini :
Tabel 4.2
Perbandingan t dengan sig pada α = 5%
model
|
t
|
Sig
|
Tangibles
|
-3,805
|
0,001
|
Reliability
|
0,259
|
0,789
|
Responsiveness
|
0,998
|
0,325
|
Assurance
|
-0,471
|
0,641
|
emphaty
|
-0,783
|
0,439
|
Sumber
: lampiran 1
Lampiran 1
menunjukan nilai F=3,678 dan tingkat sig.F=0,009.
Untuk
mengetahui dimensi kualitas pelayanan mana yang paling dominan dapat dilihat
pada tabel 4.3 di bawah ini :
Tabel 4.3
Determinasi Masing-Masing Dimensi
Model
|
r
|
r2
|
Tangibles
|
-0,526
|
0,2766
|
Reliability
|
0,036
|
0,0013
|
Responsiveness
|
0,138
|
0,0190
|
Assurance
|
-0.065
|
0,0042
|
emphaty
|
-0,108
|
0,0117
|
Sumber
:lampiran 1
4.1.3.
PEMBAHASAN
1. Uji multi kolinearitas
Bedasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa VIF variabel bebas
(kualitas pelayanan) tidak lebih dari 10 dan angka tolerance masing-masing
variabel bebas tidak kurang dari 0,1 dengan demikian penelitian ini bebas dari
multikolinearitas.
2. Uji
autokoreasi
Dari angka
durbin-watson (DW) dalam lampiran 1 sebesar 2,016 dan itu berarti dalam
penelitian ini tidak ada autokorelasi
3. Uji
heroskedasitas
Dari grafik
studentized delete residual pada lampiran 1 dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heterskedasitas pada penelitian ini.
4. Uji
Normalitas
Pada
lampiran 1 menunjukan pola distribusi yang mendekati normal karena titik-titik
menyebar disekitar garis normal serta penyebarannya mengikuti arah garis
normal. Jadi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas
4.1.4. Uji
hipotesis
Dari tabel 4.2 di atas, berarti hanya dimensi tangibles saja yang memunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Sedangkan dimensi
reliatibility, responsiveness, assurance empathy tidak mempunyai pengaruh
terhadap kepuasan pelanggan.
Akan tetapi secara simultan dimensi kualitas pelayanan memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan pelanggan
Dimensi tangibles memberikan pengaruh yang paling dominan terhadap kepuasan
pelanggan yaitu sebesar 27,665,responsiveness memberikan pengaruh sebesar
1,90%, empathy memberikan pengaruh sebesar 1,17%, assurance memberikan pengaruh
sebesar 0,42% dan rentability memberikan pengaruh sebesar 0,13%.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULANDari hasil penelitian dan pembahasan di atas dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Hanya dimensi tangibles saja yang mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan pelanggan, sedangkan dimensi reliability, resvonsiveness,
assurance, empathy tiak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.
2.
Secara simultan dimensi kualitas pelayanan memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan konsumen
3.
Nilai R square (determinasi berganda) sebesar 0,351 atau 35,1% berarti
variasi (naik turunnya) variabel bebas secara simultan berpengaruh sebesar
35,1% terhadap variasi (naik turunnya) kepuasan konsumen sedangkan sisanya
sebesar 64,9% merupakan kontribusi variabel-variabel lainnya yang tidak dimasukan
dalam penelitian ini.
4.
Dimensi tangibles memberikan pengaruh yang paling dominan terhadap
kepuasan konsumen sebesar 27,66%, responsibility memberikan peengaruh sebesar
1,90%, empathy memberikan pengaruh sebesar 1,17%, assurance memberikan pengaruh
sebesar 0,42% dan reliability memberikan 0,13%.
SARAN
Dari kesimpulan diatas maka dapat diajukan beberapa kebijaksanaan sebagai berikut :
1.
Dikarenakan hanya dimensi tangibles saja yang mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan pelanggan , maka pelayanan harus semakin
ditingkatkan
2.
Sampel penelitian ini sangat terbatas, oleh karena itu dalam penelitian
selanjutnya sampel yang digunakan harus lebih banyak atau lebih besar dari
penelitian ini